Tuesday, June 14, 2005

Lika-LiKU

Maaf
Maafkan aku harus pergi meninggalkanmu karena masa penggunaan toleransiku sudah habis, walaupun tidak tercantum tanggal kadaluarsanya.
Maafkan aku jika selama ini selalu meminta lebih, walaupun kau sudah memberikan diskon sepanjang tahun ditambah lagi buy one get one free.
Maafkan aku karena selalu mengharapkan kau to be there, walaupun aku tahu kau selalu open 24 hours.


Mengapa
Mengapa kau pergi, padahal aku sudah mempunyai SIM (Surat Ijin Memacari) ditambah surat tanda jadi serta tanda tangan diatas materai Rp. 6000,-
Mengapa kau pergi, padahal aku sudah memberikan jasa dinne in, take away bahkan delivery order.
Mengapa kau pergi, padahal lapangan parkir sudah aku kosongkan khusus untukmu dengan tanda reserved.

Alasan

Satu alasan mengapa aku memilihmu, karena aku yakin kamu beda dari yang lain .
Satu alasan mengapa aku memilihmu, karena kamu menyediakan semua yang aku perlukan dalam satu paket three in one.
Satu alasan mengapa aku memilihmu, karena kau mudah diakses hanya 20 menit dari pusat kota lewat jalan tol dalam kota .

Kesempatan

Beri aku kesempatan untuk membuktikan bahwa aku tidak pernah menyontek dari orang lain ketika aku membuaimu dengan kata-kata manis.
Beri aku kesempatan untuk memperbaiki keadaan yang ada , all I need is a magic word and several pot of luck
Beri aku kesempatan sekali lagi bukankah setiap orang berhak mendapatkan kesempatan yang kedua ??






LuV

I love You .....
Kata itu kau ucapkan tanpa sempat aku sadari apakah itu nyata atau sekedar semu belaka. Otakku menolak keras ketika kalimat itu memasuki pintu memori kepalaku, tapi hatiku menerimanya dengan kehangatan dan menaruhnya aman jauh di dalam sana. Setelah sekian lama aku membangun sistem peringatan untuk tidak menerima kalimat itu, akhirnya aku terima tanpa perlu lagi mencari alasan-alasan untuk menolaknya.

Wo Ai Ni
Sepanjang hari-hari yang kulalui akhirnya aku menyadari, bahwa ternyata aku mulai mengerti apa arti CINTA dan mulai percaya pada kekuatannya. Setelah sekian lama aku selalu berdalih bahwa CINTA hanya akan berakhir dengan luka dan kepedihan bahkan terkadang berujung pada penghianatan. Bahwa CINTA hanyalah salah satu cara untuk merayu kaumku dan membuat kami terbuai seperti candu yang memabukkan. Sebuah kata yang menjadi umpan agar kami mau memberi hati kami untuk kemudian dicampakkan.

Aku Cinta Kamu
Selanjutnya aku mulai belajar menyemai benih CINTA di hatiku. Kemudian menyiramnya agar tumbuh subur dan nantinya bisa berbuah kebahagiaan. Tidak henti-hentinya aku menyenandungkan syair-syair tentang CINTA agar aku selalu ingat bagaimana indahnya CINTA, bagaimana CINTA bisa membuat aku lebih hidup, bagaimana CINTA bisa memberikan arti baru dalam menjalin kasih dan saying.

Je t’aime
Ketika badai itu datang, CINTA yang kita punya diuji. Apakah kapal berkekuatan CINTA itu bisa mengarungi lautan ditengah terpaan ombak yang maha dahsyat dan dihempas oleh angin menuju karang. Kapal itu tetap bertahan, terus bertahan melawan kekuatan alam. Badai itu akhirnya reda, yang tersisa adalah robeknya sang layar, retak tubuhnya yang tidak mampu menahan desakan air yang masuk sehingga perlahan-lahan kapal itu mulai karam. Awak kapalpun mulai meninggalkan kapal agar tidak ikut tenggelam. Ternyata CINTA saja tidak cukup untuk membuat kapal itu tetap berlayar menuju pelabuhan kebahagiaan. Dan lautpun menjadi saksi bisu hilangnya kapal ditelan bumi.


Aku tidak pernah menyesali pernah punya CINTA untukmu walaupun akhirnya aku harus merasakan kesedihan dan kepedihan yang dalam. Karena CINTA memberikan aku arti baru dalam hidup ini, CINTA membuat hidupku lebih berwarna tidak hanya hitam dan putih. Dan pada akhirnya aku bisa mengerti mengapa orang mengapa selalu berkata CINTA tidak selalu saling memiliki.