Sunday, July 31, 2005

Sajak Tepi JuranG

coba katakan padaku
sedang apa aku di sini
di tepi jurang dengan tubuh lunglai terduduk di atas tanah
menangisi nyawa-nyawa yang ditebas melayang ke langit
seperti benih-benih rumput tertiup angin beterbangan tak tentu arah
sekilas pandangannya berkaca-kaca
menatap sedih tungkaiku yang hanya sampai siku;
tak ada lagi tanganku
tak bisa melipat tangan berdoa untukmu
tak bisa merengkuhmu dalam pelukan usir takutmu
tak bisa mendekap sembunyikan wajahmu dari malaikat maut
tak bisa menyapu air mataku sendiri
tapi, coba sini...
bisa kudekatkan bibirku ke telingamu
ssshhh...
jangan hiraukan dentum ledakan
dengar, dengar aku berbisik
Tuhan Pengasih, Tuhan Penyayang, hindarkan pedih, hindarkan dosa;
jaga anak-anak, jaga senandung di bawah pohon;
tenangkan hati, sucikan pikiran, seperti telaga menjelang malam.


*sent by boy*

0 Comments:

Post a Comment

<< Home